SEPUTAR HABBATUSSAUDA

Picture
Apakah Anda mempunyai masalah dengan kesehatan tubuh Anda?

Apakah Anda mengalami masalah pada sistem pencernaan, bau mulut, radang sendi, radang tenggorokan, migraine, exim, asam urat, gangguan jantung, batu ginjal, insomnia, kencing manis, TBC, kolesterol tinggi, tekanan darah tidak normal, anemia, kanker, serta penyakit-penyakit infeksi yang tidak kunjung sembuh?

Masalah-masalah tersebut diakibatkan karena adanya timbunan ampas tubuh Anda.

Toksin bukan hanya ampas dari makanan yang kita makan dan makanan-makanan yang tidak tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat makanan adiktif, udara tercemar, serta bahan kimia seperti pestisida, logam berat dalam air minum, residu obat-obatan farmasi, dan lain-lain. Semua ampas atau zat yang tidak diperlukan tubuh akan diperlakukan sebagai racun (toksin) atau penyakit.

Dalam kondisi normal, ampas akan dikeluarkan secara teratur setiap hari melalui sistem pembuangan tubuh. Buang air besar setiap hari bukan jaminan bahwa proses pembuangan kita normal. Jika salah satu atau beberapa masalah di atas merupakan keluhan Anda, berarti pengeluaran ampas dari tubuh Anda belum optimal.

Penyakit terjadi apabila proses pembuangan tidak optimal dan toksin mulai merusak jaringan organ-organ vital. Oleh karena itu, racun harus dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses yang dikenal dengan istilah detoksifikasi (detoks) dengan mengoptimalkan organ-organ tubuh yang berfungsi sebagai tempat mengeluarkan racun dari dalam tubuh seperti ginjal dan pori-pori kulit juga melalui proses peluruhan toksin-toksin yang menempel pada usus yang dikeluarkan melalui feses, dan dengan mengoptimalkan regenerasi sekaligus memperbaiki sel-sel hati yang rusak karena toksin.
Ada beberapa metode detoks yang bisa dilakukan mulai dari yang alami seperti puasa hingga yang menggunakan suplemen herbal atau obat-obatan tertentu.

Akhir-akhir ini, obat-obatan herbal semakin marak dilirik masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk untuk detoksifikasi. Obat herbal relatif lebih aman dibandingkan obat kimia sintetis. Obat kimia sintetis dapat menimbulkan efek samping seperti alergi atau menyebabkan gangguan fungsi organ lain. Tetapi, bukan berarti pemakaian obat herbal tidak menimbulkan efek samping sama sekali. Secara ilmiah, segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam tubuh bila tidak tepat indikasi akan berbahaya bagi tubuh.

Obat herbal maupun obat kimia sintetis juga dapat menimbulkan efek samping, hanya saja obat herbal lebih kecil efek sampingnya sehingga cukup aman dikonsumsi. Selain itu, obat herbal dapat berfungsi untuk mempertahankan kualitas hidup serta dapat mengobati berbagai macam penyakit. Obat herbal akan berbahaya bila mengandung campuran bahan kimia sintetis. Obat herbal yang aman digunakan jika telah melalui serangkaian uji klinis.

Perbedaan Pengobatan Herbal dengan Pengobatan Kimia Sintetis :Pengobatan Kimia Sintetis :1. Mengobati gejala penyakit
2. Memiliki kesan yang lebih cepat
3. Membunuh kuman penyakit
4. Terjadi efek samping
5. Hanya mengobati fisik saja
6. Mengandung kimia anorganik dan sintetis
7. Berasal dari Barat

Pengobatan Herbal :1. Mengobati sumber penyebabnya/puncak penyakit
2. Memiliki kesan yang lamban tapi pasti
3. Meningkatkan kekebalanitas/kekebalan tubuh
4. Hampir tidak ada efek samping
5. Mengobati fisik dan rohani
6. Mengandung nutrisi makanan, vitamin dan mineral organik
7. Berasal dari Timur

Obat kimia pada dasarnya merupakan racun bagi tubuh. Sehingga penggunaan yang tidak tepat, tidak hanya memperberat kerja ginjal tetapi juga menimbulkan efek samping yang tidak kalah berbahayanya akibat interaksi obat tertentu. Maka langkah terpenting adalah membaca indikasi/efek samping dan komposisi obat sebelum dikonsumsi.
Penggunaan tanaman herbal dan obat-obatan sebagai pengobatan pertama adalah fenomena yang universal. Setiap kebudayaan di dunia lisan maupun tulisan, telah mempercayai bahwa sebagian besar bahan kimia alami yang ditemukan pada tanaman obat-obatan digunakan untuk kepentingan pengobatan.

Gaya hidup modern saat ini semakin menjauhkan kita dari penggunaan obat-obatan herbal untuk kesehatan, banyak orang merasa tergugah untuk kembali pada pendekatan pengobatan yang lebih aman dan sederhana. Beberapa waktu lampau, kalangan medis menolak keras adanya sebuah bahan herbal yang bisa menyembuhkan penyakit. Tetapi, ketika ilmuwan muslim melakukan uji klinis terhadap salah satu jenis bahan herbal yaitu Nigella Sativa, dan menyimpulkan hasilnya, mereka baru mengakui kebenarannya tersebut. Pada tahun 1959, kandungan aktif dari Nigella Sativa, Crystalline Nigellone, pertama kali diisolasi dan diidentifikasi memiliki kandungan yang menguntungkan, yang dapat meningkatkan kesehatan.

Sejak saat itu, telah lebih dari 200 studi dari universitas internasional dan artikel yang dipublikasikan dalam bermacam jurnal ilmiah membuktikan pengakuan terhadap produk yang telah digunakan secara tradisional sejak 1400 tahun yang lalu ini.
Nigella Sativa dikenal juga dengan Habbatus sauda’, Black Cumin, Black Caraway Seed, Habbatul Baraka (The Blessed Seed/biji yang mengandung berkah). Di Indonesia, Habbatussauda’ lebih dikenal dengan nama jinten hitam atau biji hitam.

Selama berabad-abad, Habbatussauda’ telah digunakan oleh jutaan orang di Asia, Timur Tengah, dan Afrika untuk menjaga kesehatannya. Meskipun Habbatussauda’ murni adalah produk yang sangat efektif, namun demikian banyak penelitian dilakukan untuk membuat campuran dengan produk lainnya agar dapat memberikan efek yang lebih baik.

Habbatussauda’ kaya akan komposisi kimia yang sangat beragam. Selain kandungan utamanya, crystalline nigellone, Habbatussauda’ mengandung 15 macam asam amino, protein, karbohidrat, keduanya dalam bentuk fixed oils (84% asam lemak, termasuk linoleic dan oleic), dan minyak volatile, alkaloids, saponin, dan crude fiber, juga mengandung bermacam mineral seperti kalsium, sodium, dan potassium. Selain itu, masih banyak kandungan penting lainnya yang belum teridentifikasi, sementara penelitian terhadap produk ini masih terus berlangsung di seluruh penjuru dunia.

Habbatussauda’ memiliki aroma dan bentuk yang sama seperti biji wijen, namun berwarna hitam. Habbatussauda’ telah digunakan secara tradisional untuk berbagai keperluan dan penyembuhan penyakit yang berhubungan dengan sistem pernafasan, perut dan saluran pencernaan, gangguan pada lambung dan lever, sistem kekebalan tubuh, dan untuk menjaga kesehatan.

Meskipun Habbatussauda’ belum dikenal luas oleh seluruh masyarakat Indonesia, namun di kawasan Timur Tengah Habbatussauda’ sudah sangat populer sebagai salah satu obat tradisional. Tentu saja hal ini tidak mengherankan, karena tanaman sejenis rumput ini banyak tumbuh subur di daerah Timur Tengah.